Home Sweet Home

No votes

Bosan dengan gaya hidup kupu-kupu sosialnya, Victoria Tremont ingin sekali menemukan seseorang yang istimewa. Tentu saja, ketika orang asing yang tampan masuk ke kedai kopi tempat dia bekerja, dia menyalakan pesonanya. Tetapi ketika pria itu gagal merespons wanita itu menggoda seperti yang biasa dilakukan pria, dia bingung. Dia mengetahui bahwa dia menjalankan sebuah pelayanan yang membangun perumahan yang terjangkau, dan melihat bahwa jika dia ingin mendapatkan perhatiannya, yang harus dia lakukan hanyalah menjadi sukarelawan. Jadi bagaimana jika ini adalah pelayanan berbasis agama. Berpura-pura menjadi “orang gereja” tidak berbeda dari berpura-pura menyukai olahraga atau teman seorang pria, bukan?

Posted on:
Views:5
Year:
Country:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *