Kisah ini mengikuti Benio “Haikara-san” Hanamura, yang kehilangan ibunya ketika dia masih sangat muda dan dibesarkan oleh ayahnya, seorang pejabat tinggi di pasukan Jepang. Sebagai hasilnya, ia telah tumbuh menjadi tomboi – bertentangan dengan konsep tradisional Jepang tentang feminitas, ia mempelajari kendo, meminum sake, berpakaian dalam mode Barat yang sering terlihat aneh daripada kimono tradisional, dan tidak tertarik pada pekerjaan rumah tangga seperti ia. dalam literatur. Dia juga menolak gagasan pernikahan yang diatur dan percaya pada hak wanita untuk berkarir dan menikah untuk cinta.
